Penuhi Undangan GAPGINDO
AGRONET – Sumber daya
manusia (SDM) yang siap pakai di industri gula ternyata langka. Hal ini diakui
sejumlah pelaku industri dalam pertemuan yang digelar Gabungan Produsen Gula
Indonesia (Gapgindo), Senin (2/10).
Pertemuan ini
menghadirkan pembicara Ketua Kepala Pusat Pendidikan Pertanian di Badan
Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dr Idha Widi Arsanti, SP, MP,
dan Kepala Sekolah SMK Gula Rajawali Suparmanu. Hadir pula sejumlah perwakilan
perusahaan gula anggota Gapgindo, baik secara daring maupun luring.
“Kami sangat prihatin
dengan keterdiaan SDM gula. Padahal presiden pun menekankan bahwa kita butuh
mandiri,” ujar Ketua Umum Gapgindo, Syukur Iwantoro.
Menurut Idha Widi
Arsantia atau kerap dipanggil Santi, saat ini Kementerian Pertanian memiliki
Polbangtan dan PEPI. “Kami memiliki tujuh tempat, yaitu di Polbangtan Medan,
Bogor, Yogya-Magelang (Yoma), Malang, Manokwari, Gowa, dan PEPI Serpong,” ujar
Santi.
Lembaga pendidikan tinggi
tersebut, memang harus memiliki bidang spesifik dan tidak tumpang tindih. Tak
hanya itu, lembaga juga harus banyak bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia
industri kerja (dudika). Hal ini dapat juga berlaku pada penyiapan SDM gula.
“Kita bisa bekerja sama, termasuk
untuk menyusun kurikulum. Proses bisnis industri bisa disesuaikan, belajar
tentang standard operating procedure (SOP) industri, dan
magang. Jadi saat lulus, mereka bisa langsung bekerja,” ujar Santi. “Dulu saat
bekerja ada istilah on job training, namun sekarang justru bisa
langsung bekerja,” katanya.
Pemilihan para siswa dapat
dilakukan dengan cara seleksi bersama. Santi memperkirakan, kerja sama dapat
dilakukan mulai tahun depan. “Fokus kami adalah petani. Harapannya, nanti
anak-anak petani yang setelah lulus, nanti bisa kembali ke daerah mereka,”
ujarnya.
Satu-satunya di Indonesia
SMK Gula Rajawali didirikan 2014 di Madiun, Jawa
Timur, dan menjadi satu-satunya SMK gula di Indonesia. Saat ini mereka memiliki
tiga jurusan, yaitu Agrobisnis Tanaman Perkebunan, Teknik Mekanik Industri, dan
Teknik Kimia Industri. Berdirinya sekolah ini tak lepas dari peran PT Rajawali
I. Salah satu aset di lahan milik perusahaan bahkan menjadi fasilitas belajar
dan mengajar sekolah ini.
“Saat ini sebaran alumni kami ada di sejumlah
perusahaan gula, perusahaan pertambangan, bahkan ada yang magang di Jepang,”
ujar Kepala Sekolah SMK Gula Rajawali Suparmanu. Uniknya, lulusan sekolah ini
bahkan dapat masuk ke sektor industri lain dan sebagian lainnya melanjutkan
pendidikan di tingkat lebih tinggi seperti ITS Surabaya, Politeknik Negeri
Madiun, Universitas Brawijaya, dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.
“Mereka itu rata-rata berasal dari desa,” ujarnya.
Namun, sekolah membuat mereka terasah dan memiliki karakter. “Dari sisi
kualitas, SMK Gula Rajawali tidak kalah dengan sekolah-sekolah negeri, apalagi
jika ditinjau dari sebaran dan studi lanjutan para siswanya,” kata Suparmanu.
Siswa sekolah juga aktif berinovasi. Salah satu temuan
murid sekolah ini adalah edible coating, yaitu bahan pelapis untuk buah.
Uniknya, pelapis tersebut dapat dimakan. “Sayangnya, saat ini belum ada uji
klinisnya. Prosesnya masih berjalan dan belum ada lanjutannya,” kata Suparmanu.
Suparmanu mengharapkan agar pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya mengulurkan tangan untuk memajukan sekolah ini. Ia
berharap, agar sekolahnya dikenal lebih luas. Ia pun menyambut wacana kerja
sama pemerintah dan industri.
“Kami berkomitmen untuk terus memajukan SMK Gula
Rajawali. Ini adalah upaya kita menciptakan SDM yang andal untuk industri
gula,” ujar Direktur Utama PT Rajawali I Daniyanto.
Sementara itu Direktur
Pendukung Bisnis PT Pratama Nusantara Sakti (PNS) Isman Hariyanto menyambut
prospek kerja sama penyediaan SDM industri gula. “Selama ini kami bekerja sama
dengan warga sekitar pabrik gula. SMK khusus gula ini menarik sekali, mungkin
nanti kita akan lakukan seleksi bersama siswa melalui CSR, lalu mereka yang
lulus akan ada ikatan dinas,” kata Isman.
Dikutip dari : https://www.agronet.co.id/detail/indeks/gula/9275-SDM-Soal-Gula-Ternyata-Langka



-100x100.jpeg)
